Tuesday, May 27, 2008

PERNYATAAN SIKAP KRB

Komite Rakyat Bersatu

PRP, SPCI, RESISTA, LMND PRM, PPRM, JNPM, SMI, KAM
UAJY, Rumah KI SOSPOL, EKSPRESI UNY, FAM J, PMII UIN,
SEKBER, PEWARTA, GREGET, PMKRI Cab Yogya, IMM, SPI,
JOGOSENGSORO, JRMK, Uplink, BEM STPsi

Lawan Premanisme dan Sektarianisme
dengan Persatuan
Rakyat!!

Sejarah perlawanan rakyat Indonesia dalam
mengusir kolonialisme dilandasi oleh nilai-nilai
budaya politik anti kooptasi dan anti kooperasi dengan
penjajah asing. Hari ini nilai-nilai budaya politik
tersebut sudah mulai hilang dari ingatan sejarah
rakyat Indonesia. Kekuatan hegemoni modal asing di
Indonesia pun jelas semakin menguat dengan adanya
kebijakan-kebijakan yang memuluskan jalan bagi
eksploitasi dan kebijakan pasar bebas, yang sejatinya
juga menjadi bukti dari kegagalan kapitalisme, yang
dijalankan oleh rezim SBY-JK beserta partai-partai
politik yang bercokol di parlemen. Upaya-upaya
pembangunan kesadaran politik gerakan anti
kooptasi-kooperasi mulai dibangun oleh kita sebagai
bagian dari gerakan rakyat yang sadar bahwa rakyat
tidak bisa lagi bersandar pada kekuatan politik lama
(sisa orde baru/ golkar, reformis gadungan, militer).

Perjuangan pembangunan kesadaran persatuan
gerakan rakyat saat ini pun harus terbebas dari
anasir-anasir gerakan yang sektarian. Komite rakyat
bersatu mempunyai satu komitmen untuk membangun
kekuatan persatuan gerakan rakyat yang terbebas dari
unsur-unsur yang terkooptasi, berkooperasi dengan elit
politik/ ekonom borjuis, bahkan dengan komponen
gerakan yang destruktif. Aksi KRB yang dilakukan pada
tanggal 21 Mei 2008 telah dikotori oleh elemen
destruktif yang mengakibatkan terjadinya kekacauan
dilapangan. Kericuhan itu juga berakibat fatal pada
pemberitaan di media massa, propaganda tidak
terkampanyekan dengan baik dan juga mengakibatkan
beberapa orang massa aksi terluka akibat intel yang
menyusup ke barisan yang menculik dan memukuli massa
aksi tersebut.

Pada tanggal 15 Mei 2008, KRB melakukan evaluasi
terhadap perilaku FPPI dilapangan aksi pra-kondisi 21
Mei 2008 (senin, 12 Mei 2008) yang indisipliner,
mengambil keputusan lapangan yang sudah jelas bukan
bagian dari tugasnya mereka sebagai korlap. Mereka
melarang ARPY untuk mengibarkan spanduknya, tidak
boleh membagikan statemen ke wartawan dan tidak boleh
membacakan statemen tersebut.

Rapat evaluasi aksi KRB 21 Mei 2008 yang
diadakan pada tanggal 23 Mei 2008 di sekretariat
Resista/ PRP menghasilkan rekomendasi, diantaranya;
mengeluarkan FPPI dari KRB, meminta FPPI untuk membuat
statemen pengakuan dan permintaan maaf secara
organisasional tentang perilaku mereka dilapangan aksi
yang indisipliner, menyerahkan massa aksi (Coky/ IP
UMY) ke intel, memukul Bonar (KAM UAJY) yang
mengakibatkan kericuhan dan ditangkapnya 3 kawan dari
SMI yang sobek kepalanya-patah giginya-memar lengannya
(dedi, azmir, indra).

Pada tanggal 24 Mei 2008, lima anggota/ pimpinan
FPPI (fery, adit, desto, erik, yusri) mendatangi kawan
Eman di sekretariat bersama PPRM dan mengancam bahwa
mereka tidak mau membuat statemen tersebut di atas
karena kronologi KRB yang sudah menyebar di mailist
FPN. Bahkan mereka menuntut KRB untuk melakukan
klarifikasi atas kronologi itu yang mereka anggap
salah.

Kemudian pada tanggal 25 Mei 2008, setelah rapat
KRB yang membahas tentang strategi taktik menuju aksi
tanggal 1 Juni 2008, empat anggota/ pimpinan FPPI
kembali datang ke sekretariat bersama PPRM dan meminta
klarifikasi dari KRB perihal kronologi yang sudah
dikirim ke mailist FPN. Kawan-kawan yang hadir pada
waktu itu (Resista, PRP, PPRM, LMND PRM, JNPM, IP UMY,
KAM UAJY) memberikan kesaksian dan menyatakan bahwa
kronologi yang dikirim ke mailist FPN itu sudah benar
dan sesuai dengan yang terjadi dilapangan. FPPI tetap
membantah dan tidak mau membuat statemen
pengakuan--permohonan maaf. Yang terjadi kemudian
adalah mereka melakukan penyerangan terhadap peserta
rapat dan mendatangkan sekitar 20 orang yang juga
masuk kesekretariat (baca kronologi) yang
mengakibatkan 5 orang terkena pukulan dan tendangan.
Bahkan ada dari salah satu korban yang melihat anggota
FPPI yang membawa badik.

Dari kejadian tersebut, Komite Rakyat Bersatu
menyatakan:

- Mengutuk tindakan premanisme yang dilakukan secara
sporadis oleh FPPI;

- Usut tuntas kasus premanisme yang dilakukan oleh
FPPI;

- Tangkap dan adili pelaku pemukulan dan penendangan
terhadap anggota KRB oleh massa FPPI.

Kami juga menyerukan kepada seluruh elemen pro
demokrasi untuk:

- Tidak bekerjasama dengan elemen/ organisasi yang
destruktif seperti FPPI.

- Membangun persatuan gerakan rakyat yang bersih dan
terbebas dari organisasi yang
terkooptasi--berkooperasi dengan elit politik musuh
rakyat, elemen gerakan yang sektarian dan destruktif,
untuk menuntut pembatalan kenaikan harga BBM dan
membangun pemerintahan persatuan rakyat yang kuat dan
mandiri.

Demikian statemen ini kami buat.

Hidup Rakyat!!

Batalkan Kenaikan Harga BBM dengan Persatuan Gerakan
Rakyat!!

Rebut Industri Pertambangan Asing Oleh dan Untuk
Rakyat!!



Yogyakarta, 25 Mei 2008



Akbar Tandjung Eman Sulaeman
Koordinator Umum Humas KRB



BAPA KAMI KAUM PINGGIRAN

BAPA KAMI KAUM TERTINDAS
(Kelompok pinggiran/Keping Surakarta, dengan perubahan)

Bapa kami yang ada di Surga,
Engkaulah Allah yang memihak orang yang miskin, bukan pada orang yang gila harta
Engkaulah Allah yang berdiri di sisi orang yang tertindas, bukan pada orang yang gila kuasa
Engkaulah Allah yang berbelas kasih pada orang yang hina, bukan pada orang-orang yang gila hormat

Dimuliakanlah namaMu,
Di antara para petani, yang harus menggarap sawah-sawah tergadai
Di lingkungan para buruh, yang harus berteduh di gubug kumuh
Di kalangan anak desa, yang harus mandi di kali tercemar
Di antara rakyat kecil, yang tergusur demi suksesnya pembangunan

Datanglah kerajaanMu,
Yakni dunia baru yang berundang-undang cinta kasih
Yang berhalauan perdamaian, yang bertatanan keadilan

Jadilah kehendakMu di atas bumi,
Untuk memberi makan pada yang lapar
Untuk memberi minum pada yang haus
Untuk memberi tumpangan pada para pendatang
Untuk memberi pakaian pada yang telanjang
Untuk melawat mereka yang sakit
Untuk mengunjungi mereka yang ada dalam penjara
Untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang tertimpa ketidakadilan

Seperti di dalam Surga,
Yang berpihak pada rakyat kecil
Yang menentang segala bentuk intimidasi
Yang menghilangkan segala upaya pembodohan masyarakat
Yang membongkar segala praktek bisnis serakah tanpa moral
Yang mendobrak segala praktek penyalahgunaan kekuasaan

Berilah kami rejeki pada hari ini,
Agar kami kuat dan berkobar dalam membongkar budaya bisu
Agar kami kuat dan pantang mundur dalam melawan budaya takut
Agar kami kuat dan berani menentang budaya pakewuh

Dan ampunilah kesalahan kami,
Karena kami diam, ketika pohon-pohon dibabat untuk illegal logging
Karena kami bungkam, ketika rumah dan ladang digusur kolam Lumpur
Karena kami bisu, ketika sawah-sawah dirampas untuk rumah mewah
Karena kami tak acuh, ketika rakyat kecil disingkirkan demi gemerlapnya keindahan kota

Seperti kami pun mengampuni,
Mereka yang bersalah kepada rakyat melalui sistem pembodohan missal
sehingga rakyat hanya mampu mengucap ya, ya dan ya

Jangan masukkan kami ke dalam percobaan,
Sehingga kamipun ikut melakukan kekerasan seperti mereka yang tidak mengenal Tuhan
Sehingga kami hanya mampu melontarkan kritik tanpa kami sendiri bertindak adil, jujur, dan bertanggungjawab
Sehingga kami berpihak dan membantu orang kecil tetapi kami sendiri tidak terlepas dari permainan manipulasi

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Yakni pikiran yang memonopoli kekayaan alam,
Perkataan untuk memanipulasi pendapat umum,
Perbuatan yang melecehkan keinginan rakyat.

AMIN.

Friday, May 23, 2008

PERNYATAAN SIKAP PMKRI KOMDA JATENG-DIY

PERNYATAAN SIKAP
ATAS KENAIKAN HARGA BBM

Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM yang hampir mencapai 30% pada awal Juni nanti sungguh tidak masuk akal ketika dihadapkan dengan masalah-masalah kerakyatan yang menimpa rakyat. Di tengah himpitan harga kebutuhan pokok yang semakin tidak terjangkau rakyat, Pemerintah berusaha membebani masyarakat dengan rencana kenaikan harga BBM.

Alasan utama dari rencana kenaikan harga BBM ini untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terancam kolaps dengan semakin tingginya harga minyak dunia yang mencapai lebih dari 125 US Dollar/Barrel. Padahal banyak alternatif lain yang bisa diambil Pemerintah untuk menyelamatkan anggaran negara. Hampir 30 % APBN dialokasikan hanya untuk membayar bunga cicilan utang dari luar negeri yang tidak jelas penyalurannya untuk masyarakat.

Rakyat tidak mendapat manfaat dari utang tersebut tetapi dipaksa untuk menanggung beban pembayaran ke luar negeri dengan pencabutan subsidi untuk BBM. Pada akhirnya rakyat yang menjadi korban dari kebijakan tidak adil dan masuk akal tersebut, sungguh ironis bahwa subsidi yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat seperti subsidi BBM, pendidikan dan kesehatan alokasinya lebih kecil dibanding alokasi pembayaran bunga cicilan utang ke luar negeri

Bencana yang sekarang dialami rakyat Indonesia tidak lepas dari cengkeraman kapitalisme global negara-negara yang kuat yang menindas negara-negara lemah. Dahulu negara-negara Barat menjajah negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan tujuan mencari emas, dan rempah-rempah karena pada saat itu dua komoditas tersebut menduduki posisi yang vital. Ketika dunia mengalami kemajuan industri, komoditas yang diperebutkan adalah minyak. Minyak sangat vital sebagai tenaga penggerak yang dibutuhkan. Negara-negara maju berusaha untuk menguasai minyak di seluruh dunia karena dengan menguasai minyak maka negara tersebut akan menguasai dunia.

Sebagai negara kuat, Amerika Serikat, berusaha menguasai minyak di seluruh dunia. Strategi pertama yang dilakukan adalah mengirim bandit-bandit ekonominya ke negara-negara lemah dengan menawarkan hutang dalam bentuk pengembangan infrastruktur seperti proyek pembangkit tenaga listrik, pembangunan jalan raya, dll. Ini semua dengan dalih memajukan rakyat, padahal tujuannya supaya negara tersebut tidak dapat membayar hutang, sehingga tunduk pada negara pemberi hutang dan sebagai imbalan negara pemberi hutang meminta minyak. Karena itu negara pemberi hutang mendukung kepala negara penerima hutang adalah kepala negara yang korup sehingga mudah disuap. Ketika rencana itu gagal, strategi berikutnya adalah mengirim pembunuh-pembunuh bayaran untuk membunuh kepala negara tersebut, seperti kasus terbunuhnya Presiden Panama Omar Torrijos dan Presiden Ekuador Jaime Rholdos dalam sabotase pesawat, dengan bahan peledak yang ditaruh di dalam pesawatnya, kemudian digantikan presiden yang korup dan tunduk pada Amerika Serikat. Ketika strategi kedua gagal, yang dilakukan Amerika Serikat adalah invasi, untuk memerangi negara tersebut, seperti Saddam Hussein di Irak, dengan alasan penyerangan adanya senjata pemusnah massal di Irak, padahal alasan sesungguhnya adalah penguasaan ladang minyak di Irak (Diambil dari buku “Confessions of an Economic Hitman” John Perkins, seorang mantan bandit ekonomi).

Hal ini juga terjadi di Indonesia, ketika pemerintah korup maka yang dilakukan negara kapitalis hanya sampai tahap pertama karena pejabat yang mudah disuap dapat menghasilkan ke ]bijakan yang menguntungkan imperialis. SBY-KALLA melalui paket kebijakan ekonomi yang disebut Triple Tracks Strategy yaitu Pro Growth (pro pertumbuhan) , Pro Employment (pro lapangan pekerjaan), dan Pro Poor akan mendorong nilai ekspor-import. Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 sebesar 6,2 % diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 2, 48 juta, dengan asumsi 1 % dapat menyerap 400 ribu tenaga kerja. Ternyata asumsi ini tidak sesuai target, sampai akhir tahun 2006 pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 5, 2 %. Teori ekonomi yang dipakai pemerintah telah terbantahkan melalui praktek, terbukti dari total 110 juta angkatan kerja terjadi pengangguran sebesar 70%. (Jurnal Benang Merah PMKRI Surakarta).

Sedangkan dari jumlah penduduk yang sudah bekerjapun ada pengalaman dari dua orang pembuat film Jim Keady dan Leslie Kretzu. Pada tahun 2000 mereka pergi ke Tangerang hidup bersama buruh nike yang gajinya 1, 25 dolar perhari. Mereka berdua mencoba hidup dengan uang sebesar itu, dalam sebulan berat badan Leslie turun 7,5 kilogram dan Jim turun 12,5 kilo, dan seperti para pekerja nike mereka tinggal di bangunan kotak berdinding semen 9 x 9 meter persegi tanpa meja, kursi, tidur beralaskan tikar diatas lantai yang tidak rata yang ditutupi plastic pelapis, yang selalu terlapisi abu tipis dan pasir halus dari pembakaran sampah, polusi pabrik, dan asap knalpot mobil. Toiletnya mengarah ke saluran pembuangan terbuka di kedua sisi jalan. Karena toilet tersebut kampong selalu dipenuhi kecoa sebesar genggaman tangan dan tikus-tikus terbesar yang belum pernah mereka lihat. Dengan 1,25 dollar perhari mereka hanya bisa membeli santapan nasi, sayur, dan dua buah pisang untuk dua kali makan dalam porsi kecil. Jika ingin membeli sabun atau pasta gigi mereka harus makan lebih sedikit lagi (Pengakuan Bandit Ekonomi, John Perkins, hal 39-40). Hal ini menggambarkan bahwa sebagian dari mereka yang sudah bekerjapun tidak mendapat kesejahteraan.

Ini menunjukkan bahwa bangunan sistem ekonomi yang dianut pemerintah sekarang sangat tergantung pada kepentingan kapitalisme global. Akhirnya rakyatlah yang menjadi korban gejolak ekonomi pasar kapitalisme global. Bukti konkretnya yang terjadi sekarang ini, dengan semakin tingginya harga minyak dunia, Indonesia menjadi tidak berkutik dan pencabutan subsidi menjadi pilihan pemerintah. Produksi minyak Indonesia yang berkisar satu juta barrel perhari dianggap tidak mencukupi kebutuhan minyak dalam negeri sehingga Indonesia harus mengimpor minyak dari luar negeri. Ini tidak lepas dari dampak penguasaan pihak asing atas ladang-ladang minyak Indonesia. Ironisnya, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kepemilikan 51% sahamnya dikuasai pihak asing. Karena itu sangatlah masuk akal ketika Indonesia tak mampu memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri dan terpukul atas naiknya harga minyak dunia. Sehingga mencabut subsidi, yang sebenarnya adalah bentuk tanggung jawab Pemerintah untuk mensejahterakan segenap rakyat Indonesia.

Alasan Pemerintah untuk mencabut subsidi BBM, karena subsidi BBM lebih banyak dinikmati kalangan ekonomi menengah ke atas menjadi semakin tidak masuk akal. Pemerintah sama sekali tidak memperhitungkan efek domino yang terjadi di kalangan rakyat ketika harga BBM naik. Terpukulnya sektor usaha kecil dan menengah, harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi seiring dengan rencana kenaikan harga BBM, tidak pernah pertimbangan Pemerintah. Pemerintah justru berusaha untuk menjalankan kembali program rentan korupsi dan tidak tepat sasaran yang bernama Bantuan Langsung Tunai.

Dari latar belakang di atas kami Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia Komisaris Daerah II Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan pernyataan sebagai berikut:

1. Tolak kenaikan BBM dan turunkan harga kebutuhan pokok.

2. Nasionalisasi dan ambil alih perusahaan asing untuk kebutuhan rakyat.

3. Tolak Pembayaran Hutang Najis, kita tidak menerima manfaat dari hutang, untuk apa harus bayar.

4. Sita aset-aset koruptor.

5. Naikkan pungutan pajak atas orang kaya dan pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor.

6. Potong gaji pejabat-pejabat publik.

7. Tolak konversi minyak tanah ke gas.





DPC PMKRI Yogyakarta – DPC PMKRI Semarang – DPC PMKRI Surakarta –

DPC PMKRI Purwokerto



Tembusan:
1. Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
2. Cabang-cabang PMKRI
3. Lembaga Pemerintah
4. Organisasi massa rakyat
5. Media massa

Tuesday, May 13, 2008

IKRAR KAUM MUDA INDONESIA


MENYONGSONG PERINGATAN 10 TAHUN REFORMASI

IKRAR KAUM MUDA INDONESIA

Indonesia lahir dari rahim perjuangan melawan ketidakadilan. Kalimat pertama Pembukaan UUD 1945 dengan tegas menyatakan, "bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." Dari zaman ke zaman kaum muda menyumbang tenaga, pikiran dan jiwa mereka untuk menegakkan cita-cita ini: bebas dari segala bentuk penjajahan, oleh asing pun bangsa sendiri.
Saat ini kita semakin jauh dari cita-cita mulia ini. Sistem ekonomi yang dipakai sekarang bertumpu pada rumus sederhana: kekayaan yang satu hanya mungkin didapat dari kesengsaraan yang lain. Kesetaraan dan keadilan yang pernah digariskan para pendiri bangsa sebagai landasan hidup bersama dianggap sebagai nyanyian usang dari masa lalu. Kekayaan alam habis dikuras meninggalkan kehancuran lingkungan yang tidak terbayar. Manusia Indonesia seperti dihantui kutuk sejarah: menjadi bangsa kuli dan kuli di antara bangsa-bangsa.
Reformasi politik 1998 yang mengganti kediktatoran Soeharto sempat memberi janji bahwa perubahan akan segera datang. Presiden demi presiden berganti, kabinet dibongkar-pasang namun keadaan tidak beranjak membaik. Justru krisis semakin membelit: kemiskinan dan pengangguran merajalela, komunalisme bangkit, kebencian etnik dan agama dikobarkan, di pusat dan daerah orang memperebutkan lembaga negara dan menjadikannya sumber akumulasi kekayaan. Korupsi memporak-poranda tatanan politik, tidak ada lagi adab dan nilai. Indonesia terancam hilang dari pergaulan dunia.
Dalam keadaan ini kaum muda kembali terpanggil untuk bangkit. Republik ini berdiri untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Inilah arah dan jalan keluar dari krisis kita sekarang. Dan menjadi tugas sejarah kaum muda untuk mewujudkannya.
Di dunia kini bergema slogan kekuasaan lama: sejarah sudah berakhir. Kaum muda Indonesia menolak jalan buntu ini. Zaman ini bukan akhir dari sejarah, tapi awal dari sejarah baru. Saatnya kaum muda dengan visi pembaruan berhimpun dalam pergerakan menghapus penjajahan dan menegakkan negara kesejahteraan.
Saatnya kaum muda memimpin!


Jakarta, 28 Oktober 2007

Pergerakan Indonesia Muda

PERNYATAAN SIKAP


PERHIMPUNAN MAHASISWA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA
KOMISARIAT DAERAH II (JAWA TENGAH – DIY)

PERNYATAAN SIKAP
PENOLAKAN SEGALA BENTUK KEKERASAN DAN PELANGGARAN HAM KEPADA RAKYAT YANG DILAKUKAN OLEH APARAT NEGARA

Melihat kondisi sekarang sistem ekonomi negara sangat tidak memihak kaum yang lemah dan tertindas. Kondisi yang terjadi tidak terlepas dari kepentingan politik apa yang telah dilakukan oleh para penguasa negara. Penguasa negara mendesain indah kebijakan ekonomi yang biasa disebut Triple Track Strategy yaitu Pro-Growth (Pro Pertumbuhan), Pro Employement (Pro Lapangan Kerja), dan Pro Poor (Pro Orang-Orang Miskin), namun pada kenyataannya para penguasa negara semakin tidak memihak dengan kaum miskin. Kepentingan-kepentingan politik hanya menguntungkan para penguasa negara. Pemerintah menciptakan bahwa sebenarnya permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia adalah kesalahan orang-orang miskin.
Kondisi negara yang semakin krisis membuat penguasa terus melakukan berbagai cara agar tetap dalam posisi aman. Kondisi ini sangat terlihat penguasa tidak mampu mengatasi krisis ekonomi yang dari waktu ke waktu terus memburuk dan membuat rakyat semakin terperosok dalam lingkaran kemiskinan. Kondisi-kondisi penindasan semakin banyak kita temui, disektor pertanian pun menjadi korban keganasan kepentingan kapitalisme. Banyak kaum petani yang kualahan dan bahkan tidak mampu mengatasi kondisi ini. Kapitalisme menguasai lahan yang harusnya dikelola oleh rakyat, selain itu kapitalisme bersama dengan aparat represif negara semakin menindas kaum tani, penganiayaan dan penembakan aparat (polisi hutan, TNI dan aparat yang lain) semakin represif kepada rakyat miskin.
Peristiwa-peristiwa penembakan dan penganiayaan yang dilakukan aparat semakin sering dilakukan dan semakin represif, belum lama ini tepatnya tanggal 6 Mei 2008 aparat keamanan hutan di hutan jati Perhutani KPH Madiun menembak mati Yaimin yang diduga mencuri kayu. Empat peluru ditembakan ke tubuh Yaimin. Belum genap 2 minggu tanggal 23 April 2008 tiga orang pencari kayu ditembak di hutan jati Perhutani KPH Bojonegoro. Dikatakan oleh Lidah Tani Blora dalam pernyataan sikap protes yang dilontarkan pada tanggal 7 Mei 2008, mengatakan bahwa belum kering tanah kubur para korban penembakan dan penganiayaan yang dilakukan aparat, Administratur KPH Bojonegoro berencana menaikan pangkat para pelaku penembakan. "Ketujuh polisi hutan tersebut telah berjasa mengamankan hutan," katanya. Tak kurang Menteri Kehutanan M. S. Kaban mengirim dukungan SMS yang mendukung Administratur KPH Bojonegoro terkait kenaikan pangkat yang dilakukan. Berdasarkan data dari Lidah Tani dan LBH Semarang terdapat 57 kasus kekerasan dan pelanggaran HAM yang memakan 31 korban tewas dan 69 korban luka. Kekerasan-kekerasan tersebut dilakukan oleh Perhutani dari tahun 1998 sampai dengan 2006.
Selain kekerasan dan pelanggaran HAM penguasa mendesain indah Program Pembaharuan Agraria Nasional (PPAN). Program ini adalah upaya pengadaan lahan 2 juta hektar yang didanai World Bank, program ini juga bertujuan untuk menarik investor dengan menanamkan modal di sektor non migas dan mendorong laju ekspor. PPAN yang digulirkan oleh penguasa negara bukanlah PPAN sejati, karena bukan merupakan tujuan utama UUPA 1960 yaitu reforma agraria. Program ini hanya ditujukan untuk beberapa tanaman yang laku di pasaran internasional. Program ini adalah upaya untuk memobilisasi tanah untuk para investor ini artinya bahwa penguasa telah melakukan pengkhianatan terhadap mandat suci UUPA 1960 yaitu pengadaan tanah untuk tani miskin dan buruh tani.
Dari latar belakang di atas kami Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia Komisaris Daerah II Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan pernyataan sebagai berikut :

1. Kami menuntut agar keadilan ditegakan. Pelaku pembunuhan dan pelanggaran HAM harus diusut, diadili, dan dijatuhkan hukuman setimpal.
2. Kami menuntut kepada semua pihak agar menghentikan segala bentuk kekerasan dan melucuti senjata api dari sistem pengamanan seluruh aparatur negara.
3. Kami menuntut agar hutan yang selama ini dikelola oleh Perum Perhutani dikembalikan kepada rakyat agar dikelola dengan lebih baik.
4. Kami menolak Program Pembaharuan Agraria Nasional (PPAN) yang didesain oleh para penguasa, karena jelas program ini tidak memihak kepentingan rakyat.

Wednesday, May 7, 2008

Just Wanna Say

Menjelang akhir periode pemerintahan ini, telah banyak kebijakan yang diambil oleh Pemerintah justru semakin menekan kehidupan rakyat. Meningkatnya harga-harga sembako dan BBM, ternyata tidak diimbangi dengan pendapatan masyarakat. Saat ini masyarakat disibukkan dengan pilkada yang dilaksanakan di beberapa daerah. Keterbuaian itu semakin besar dengan janji-janji politis yang terucap manis ketika berorasi, sehingga ajang kampanye sering dijadikan ajang penjualan ”kecap” dan promosi bakat seperti acara talk show di TV.

Fenomena artis masuk gelanggang politik, menunjukkan telah terjadi perubahan di masyarakat. Banyaknya sinetron dan talk show yang menjual kesedihan, ketampanan dan kecantikan semakin membuat masyarakat Indonesia terjerumus dalam budaya sinetron. Tidak salah kemudian anak-anak kecil pun di sekolah ngobrol tentang hujan, nggak dapat ojek, becekkkkk lagiii. Apakah ini sistem pendidikan di Indonesia?

Di tengah keterpurukan budaya Indonesia, banyak kepala sekolah dan guru-guru yang mungkin sayang dengan anak didiknya berani untuk membocorkan soal ujian nasional karena melihat tingginya standart ujian yang diberikan. Ya inilah Indonesia ku yang tercinta

Tapi bisa saja dimaklumi karena rakyat tentulah bercermin dari pemimpinnya. Kasus korupsi yang menimpa salah satu anggota DPR dari fraksi PPP, membenarkan persepsi mayarakat sesuai dengan lirik lagu yang ditulis oleh group band Slank. (Makanya buat bapak-bapak di Bbadan Kehormatan DPR, yang sering banyak omong di TV kalian tuh tugasnya apa?Kehormatan apa sih yang kalian jag?cepat tersinggung tapi kok bobrok sendiri ditutupi,capekkkkk dehhhh). Tapi itulah kondisi yang terjadi di Indonesia, moral dan karakter bangsa makin lama makin terpuruk. Budaya sendiri dicuri oleh tetangga sendiri kita seperti adem-adem saja, lalu digertak oleh negara yang baru dibentuk kemarin eh kita bersembunyi di balik wajah yang penuh maaf.

Di kota Yogyakarta sendiri masyarakat semakin sibuk dengan penggalangan kekuatan untuk mendukung penetapan Gubernur DIY (emang ngak ada pekerjaan yang lain?). Kalaupun itu adalah keinginan dari rakyat, kenapa harus dikumpulkan massa bahkan melalui birokrasi-birokrasi desa. Bahkan saat ini beberapa kantor kecamatan menjadi base camp penggalangan kekuatan masyarakat yang pro penetapan.

Saat ini kita mungkin tidak sadar bahwa kota yoga bukan lagi kota pendidikan tapi kota iklan. Banyaknya PT ternyata tidak menjamin pola pikir dan corak masyarakat di sekitarnya. Intelektual yang lahir dari kota Gudeg ini semakin lama semakin tidak jelas keberadaanya. Walaupun arahnya tidak jelas tetapi mereka dapat kita temui di tempat2 hiburan dan bisa dicek ketika acara nonton bareng liga inggris kabarnya cafe-cafe penuh dengan mahasiswa yang tidak mampu membayar sewa astro???

Teriring lagu Kla Project - Yogyakarta, harapannya dengan moment kebangkitan di bulan Mei ini rakyat Indonesia terutama di Yogyakarta semakin bersatu. Satukan tekad dan kekuatan untuk perubahan di Indonesia. Tuntaskan reformasi

Pulang ke kotamu

Ada setangkup haru dalam rindu

Masih seperti

Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh

selaksa makna

Terhanyut aku akan nostalgia

Saat kita sering Iuangkan waktu

Nikmati bersama suasana Jogja

Di persirnpangan langkahku terhenti

Ramai kaki lima

Menjajakan sajian khas berselera

Orang duduk bersila

(*)

Musisi jalanan mulai beraksi

Seiring laraku kehilanganmu

Merintih sendiri

Ditelan deru kotamu

Reff

Walau kini kau t'lah tiada tak kembali

Namun kotamu hadirkan senyummu abadi

Ijinkanlah aku untuk s'lalu pulang lagi

Bila hati mulai sepi tanpa terobati

Kembali ke: Reff

28 April 2008

Reynold Lumi

Ketua Presidium PMKRI Cabanag Yogyakarta

Periode 2007-2008