Wednesday, September 26, 2012




Dalam rangka menumbuhkan kepemimpinan, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Yogyakarta akan menggelar Latihan Kepemimpinan Kader. Tema “Membangun kembali Integritas PMKRI melalui kaderisasi yang berkualitas” tema ini dipilih sebagai sebuah upaya membangun kembali integritas PMKRI yang saat ini seakan hilang. Marianus Wiran selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Yogyakarta mengungkapkan bahwa sebagai organisasi kader sudah selayaknya PMKRI melakukan kaderisasi sebagai upaya mendidik seseorang menjadi kader yang bermoral, bermartabat dan berkarakter yang nantinya akan menjadi prajurit Kristus dalam mewujudkan kerajaan Allah di Bumi ini. Tema integritas dipilih berdasarkan pandangan bersama akan pentingnya PMKRI untuk Menghasilkan kader dengan tingkat integritas yang utuh . Hal ini tercermin melalui sifat sensus chatolicus, semngat man for others, sensus hominis, pribadi yang menjadi teladan, universsalitas dan magis semper. Selain itu berbagai masalah yang terjadi di dalam PMKRI menunjukan lemahnya karakter dan kemampuan untuk menghidupi spirit PMKRI itu sendiri. 
LKK yang didesain secara khusus untuk menggali dan menemukan kembali nilai-nilai perhimpunan untuk dihidupi ini melibatkan anggota penyatu PMKRI Yogyakarta lintas generasi dan profesi, dengan harapan akan dengan mudahkan dalam berproses nanti. Latihan Kepemimpinan Kader ini rencananya akan digelar di Wisma Santi Dharma Godean dari tanggal 15 hingga 18 November 2012. Untuk itu Tim Kerja yang menyelenggarakan LKK ini akan mempersiapkan undangan bagi cabang maupun anggota yang ingin menjadi peserta. Setiap peserta merupakan anggota biasa PMKRI (menyelesaikan MPAB dan MABIM),membuat tulisan seputar kePMKRIan, dan mengikuti ketentuan yang disyaratkan oleh Tim Kerja. Siapkan diri dan konfirmasi undangan ke Tim Kerja LKK di 081392107516.

Thursday, September 13, 2012

Pmkri Yogya gelar LKK




Dalam rangka menumbuhkan kepemimpinan, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Yogyakarta akan menggelar Latihan Kepemimpinan Kader. Tema “Membangun kembali Integritas PMKRI melalui kaderisasi yang berkualitas” tema ini dipilih sebagai sebuah upaya membangun kembali integritas PMKRI yang saat ini seakan hilang. Marianus Wiran selaku Ketua Presidium PMKRI Cabang Yogyakarta mengungkapkan bahwa sebagai organisasi kader sudah selayaknya PMKRI melakukan kaderisasi sebagai upaya mendidik seseorang menjadi kader yang bermoral, bermartabat dan berkarakter yang nantinya akan menjadi prajurit Kristus dalam mewujudkan kerajaan Allah di Bumi ini. Tema integritas dipilih berdasarkan pandangan bersama akan pentingnya PMKRI untuk Menghasilkan kader dengan tingkat integritas yang utuh . Hal ini tercermin melalui sifat sensus chatolicus, semngat man for others, sensus hominis, pribadi yang menjadi teladan, universsalitas dan magis semper. Selain itu berbagai masalah yang terjadi di dalam PMKRI menunjukan lemahnya karakter dan kemampuan untuk menghidupi spirit PMKRI itu sendiri. 
LKK yang didesain secara khusus untuk menggali dan menemukan kembali nilai-nilai perhimpunan untuk dihidupi ini, melibatkan anggota penyatu PMKRI Yogyakarta lintas generasi dan profesi, dengan harapan akan  mudahkan dalam berproses nanti. Latihan Kepemimpinan Kader ini rencananya akan digelar di Wisma Santi Dharma Godean dari tanggal 15 hingga 18 November 2012. Untuk itu Tim Kerja yang menyelenggarakan LKK ini akan mempersiapkan undangan bagi cabang maupun anggota yang ingin menjadi peserta. Setiap peserta merupakan anggota biasa PMKRI (menyelesaikan MPAB dan MABIM),membuat tulisan seputar kePMKRIan, dan mengikuti ketentuan yang disyaratkan oleh Tim Kerja. Siapkan diri dan konfirmasi undangan ke Tim Kerja LKK di 081392107516.

Wednesday, September 12, 2012

Latihan Kepemimpinan Kader 2012


LATAR BELAKANG

Sebuah organisasi hanya akan besar apabila organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam jalannya roda keorganisasiannya. Tentu sumber daya manusia barulah mengalami kualifikasi ketika manusia-manusia-nya diberikan pendidikan yang baik pula. Pendidikan merupakan satu-satunya instrument untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas, terlepas apa pun bentuk dan metodenya. Dalam sebuah organisasi, pola pendidikan atau kaderisasi yang diterapkan untuk membangun kader-kader yang diharapkan menjalankan visi-misi organisasi. Lemahnya kaderisasi di dalam sebuah organisasi akan berdampak langsung terhadap melemahnya peran dan posisi organisasi tersebut. Tanpa kader yang kuat tidak ada organisasi kokoh bisa terbentuk, begitu juga sebaliknya tanpa organisasi yang kokoh sulitlah melakukan kaderisasi yang baik. Ibarat sebuah barang tentu kedua hal tersebut harus berjalan seiring layaknya mobil dan bensin dimana tanpa salah satu maka keduanya tidak akan bermakna apa-apa.
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), sebagai sebuah organisasi kader sudah selayaknya PMKRI melakukan kaderisasi sebagai upaya mendidik seseorang menjadi kader yang bermoral, bermartabat dan berkarakter yang nantinya akan menjadi prajurit Kristus dalam mewujudkan kerajaan Allah di Bumi ini. Tema integritas dipilih berdasarkan pandangan bersama akan pentingnya PMKRI untuk Menghasilkan kader dengan tingkat integritas yang utuh. Hal ini tercermin melalui sifat sensus chatolicus, semngat man for others, sensus hominis, pribadi yang menjadi teladan, universsalitas dan magis semper. Selain itu berbagai masalah yang terjadi di dalam PMKRI menunjukan lemahnya karakter dan kemampuan untuk menghidupi spirit PMKRI itu sendiri.
PMKRI sebagai salah satu bagian dari gerakan mahasiswa yang sejak awal berdirinya telah mendedikasikan diri bagi terwujudnya keadilan sosial dan kemanusiaan. Di tengah gempuran arus pragmatisme, PMKRI menyadari posisinya yang kian dilematis dalam konteks kekinian. Situasi yang dihadapi PMKRI seperti rendahnya minat mahasiswa dalam membangun solidaritas keorganisasian serta melambungnya biaya pendidikan dan berdirinya pusat-pusat hiburan sebagai konsekuensi derasnya arus kapitalisme melahirkan tantangan tersendiri bagi perhimpunan, PMKRI sebagai organisasi pembinaan harus ekstra waspada sebagai bagian dari gerak perubahan sosial. Kewaspadaan ini terutama dalam menyikapi situasi sosial yang sulit. Di sisi lain tantangan dari sisi internal juga memerlukan perhatian khusus, mengingat pembinaan kader dimulai dari proses internal sebagai kawah candradimuka untuk melahirkan pemimpin yang visioner. melihat lebih jernih dari sisi internal, PMKRI menyadari penurunan jumlah anggota tidak hanya dari segi kuantitas, tapi juga secara kualitas, oleh karenanya perlu untuk membangun komitmen kaderisasi secara konsisten Melihat realita yang ada serta bertumpu pada pola aksi-refleksi-aksi, maka PMKRI perlu menimbang diri dan kembali focus pada upaya pembinaan mahasiswa tanpa terjebak pada kadar kuantitas. Proses pembinaan yang dijiwai oleh pancasila, kekatolikan dan diwarnai karakter kemahasiswaan sebagai bagian dari lapisan masyarakat intelektual harus didorong pada peningkatan kualitas kader. Maka untuk mendorong seluruh sumber daya yang ada dan diinspirasi oleh visi dan misinya yang luhur, PMKRI Cabang Yogyakarta Santo Thomas Aquinas memerlukan ruang pembinaan yang intens dalam menciptakan karakter kepemimpinan di dalam diri setiap anggotanya. Mencermati tuntutan situasi masyarakat dan arah pembinaan berjenjang yang menjadi ciri khas PMKRI maka dibutuhkan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK).

NAMA KEGIATAN
Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) PMKRI Santo Thomas Aquinas

TEMA                                                                                                                                                     
Membangun Kembali Integritas PMKRI Melalui Kaderisasi yang Berkualitas

TUJUAN
Latihan Kepemimpinan Kader ini bertujuan untuk :
1.       Memperluas pengetahuan dan mengasah mentalitas peserta untuk menjadi pemimpin yang berintegritas
2.       Meningkatkan kapasitas kepemimpinan dalam transformasi organisasi dan gerakan pemberdayaan masyarakat
3.       Mendorong tumbuhnya kepemimpinan yang berpihak pada mereka kelompok kecil, lemah, miskin, terpinggirkan dan difabel (KLMTD)

WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
Hari                : Kamis s/d Minggu
Tanggal           : 15-18 November 2012
Tempat            : Wisma Santi Dharma, Godean, Yogyakarta

PESERTA
Peserta Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) sebanyak 40 orang yang merupakan anggota PMKRI dari Komisariat Daerah II (Jateng - DIY) dan cabang-cabang se-Indonesia

KETENTUAN PESERTA
Peserta Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) wajib memenuhi syarat - syarat sebagai berikut:
1.      Anggota biasa PMKRI (telah lulus MPAB - MABIM)
2.      Wajib membuat satu tulisan berupa opini dengan memilih salah satu tema berikut:
a.  Peran PMKRI dalam kaderisasi kepemimpinan
b.  Tantangan dan dinamika PMKRI
c.  Peran strategis PMKRI dalam masyarakat
d. Peran PMKRI dalam mendorong demokratisasi kampus
Tulisan diketik dengan Font Times New Roman 12, Kertas A4, Spasi 1,5, minimal 2 hal & maksimal 5 hal. Tulisan tersebut akan diverifikasi dan dijadikan sebagai salah satu syarat kesertaan. Tulisan dikirim lewat email pmkri_jogja@yahoo.co.id paling lambat Tgl. 10 Oktober 2012.
3.       Wajib membaca minimal 3 buku referensi dan membawa minimal 1 buku referensi dari panitia.
4.      Wajib membawa surat tugas dari DPC bagi delegasi cabang dan bagi Tanda Bukti Telah Mengikuti MPAB dan MABIM PMKRI bagi peserta non delegasi.
5.      Wajib membayar kontribusi sebesar Rp 100.000/ peserta dan dibayar lewat transfer bank paling lambat Tgl. 10 Oktober 2012.

REFERENSI BACAAN
Adapun buku-buku yang wajib dibaca oleh peserta antara lain seputar tema:
1.      Alkitab dan Ajaran Sosial Gereja
2.      Teologi Pembebasan
3.      Ajaran Sosial Gereja
4.      Gerakan Sosial
5.      Kepemimpinan Tranformatif
6.      Kepemimpinan serta tema lain sesuai tema materi LKK

METODE PELATIHAN
1.      Role Play
2.      Ceramah
3.      Dialog Interaktif
4.      Dinamika Kelompok
5.      Diskusi

PENANGGUNGJAWAB
Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Cabang Yogyakarta Santo Thomas Aquinas 2012-2013


PRO ECCLESIA ET PATRIA !                                                             Yogyakarta, 08 September 2012

Download formulir lkk disini

Monday, August 6, 2012

Bersahabat dengan LGBT (Sebuah refleksi, memahami dari perspektif yang berbeda)

Berbeda dengan tulisan – tulisan sebelumnya, kali ini saya ingin menulis tentang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual istilah kerennya LGBT.

Sesaat setelah bertemu dan bercengkrama bersama saudara/I LGBT sepintas dalam pikiranku bahwa ternyata ada yang salah dengan kehidupan di negeri ini, terjadi disintegrasi terhadap tata kelola bangsa ini dimana sifat diskriminasi, intoleransi, masih mewarnai kehidupan saudara/i kita ini. Saya hanya heran saja dengan perlakuan orang-orang yang merasa dirinya paling benar terhadap kaum LGBT.
Bayangin aja banyak kasus-kasus kekerasan terhadap kaum LGBT dan alasan dibalik kekerasan itu adalah karena kaum LGBT tengah berbuat dosa. Mereka di diskriminasi  karena mereka dianggap orang yang memiliki moralitas kurang, mereka dianggap tidak bermoral atau berperilaku menyimpang sehingga masyarakat  bersikap diskriminatif kepada mereka dengan alasan sebagai judgement (hukuman) mereka juga dikira berbahaya bagi masyarakat sehingga harus di jauhi.

Bermacam – macam pandangan buruk yang ada pada kelompok / individu ini membuat mereka dikucilkan dan mendapat perlakuan yang tidak sama dengan yang lainya oleh masyarakat sekitar. Sikap underestimate masyarakat sekitar terhadap individu / kelompok minoritas tersebut membuat mereka semakin jauh dari keadilan, tidak dihargai dan tidak diberikan haknya sebagai mahkluk sosial seperti yang lainya. Seharusnya mereka mendapat perlakuan yang sama dengan yang lain karena mereka juga manusia biasa yang memiliki hak untuk itu. Tidak adanya perlindungan terhadap kelompok minoritas tersebut juga semakin membuat mereka tersingkir dari kehidupan bermasyarakat. 

Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang diperoleh terjadi di hampir seluruh aspek, baik politik, ekonomi, sosial dan budaya. dalam banyak situasi kehadiran mereka dipandang sebagai ancaman dan gangguan terhadap ketertiban umum.
Kaum waria misalnya, mereka merupakan bagian dari masyarakat tersisih yang dilupakan kehadiranya, baik oleh masyarakat maupun negara. Mereka ada sebagai warga negara yang sah, namun dalam kehidupan sehari – hari mereka mengalami diskriminasi yang berlapis – lapis. Mulai dari pengucilan oleh lingkunagn keluarga, dihinakan di lingkungan pendidikan, dikeluarkan dari lingkungan pekerjaan, perbedaan pelayanan oleh aparat pemerintahan, hingga tindakan pelecehan yang dilakukan aparat negara maupun masyarakat di lingkungan sekitar dimana mereka berada. Meski ada banyak diantara mereka yang berpendidikan tinggi, bergelar sarjana,  pada umumnya kalangan waria hanya berserak sebagai bagian dari kehidupan jalanan. Tidak cukup pilihan pekerjaan bagi mereka karena mereka juga di kucilkan di lingkungan pekerjaan,  untuk menopang kehidupan mereka hanya ada pilihan yaitu di jalanan, dunia hiburan, kecantikan atau fashion. Di level yang lebih rendah banyak diantara mereka yang terpaksa bekerja berparuh waktu di salon siang hari atau menjadi pengamen, sementara di malam hari sebagai penghibur dan pekerja seks. Bahkan di dunia pekerjaan yang pilihanya sangat sedikit tersebut mereka masih banyak menerima perlakuan – perlakuan yang melanggar hak asasi manusia, mereka tidak dihargai mereka dipukul, ditampar, diludahi dan dilecehkan. Banyak orang merasa bahwa LGBT adalah hal yang menjijikan pada hal sebenarnya TIDAK !!!

Mari Mengenal LGBT
Apa itu LGBT ???
LGBT (atau GLBT) adalah sebuah akronim yang merupakan singkatan dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.
Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender. Maka dari itu, seringkali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili (contoh. "LGBTQ" atau "GLBTQ", tercatat semenjak tahun 1996 (sumber wikipedia indonesia)

Tahuka kamu bahwa tidak semua orang yang sebenarnya masuk ke dalam kategori LGBT, dengan mudah mengakui bahwa dirinya adalah kelompok LGBT, kecuali yang dapat diidentifikasi secara langsung, seperti “Waria”. Hal ini dikerenakan konstruksi sosial yang kurang menerima kehadiran kelompok ini. Faktor-faktor yang menyebabkan  seseorang tidak mudah untuk mengungkapkan kecenderungan seksualnya, tidak hanya satu, melainkan jamak dan semuanya membentuk suatu kekuatan yang dianggap “benar” dalam masyarakat sehingga hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi seseorang untuk memberikan pengakuan mengenai orientasi seksualnya yang berlainan dengan heteroseksual, akhirnya ia tidak bisa mengekspresiknnya dalam lingkungan.

LGBT kini dimata masyarakat kini ???
LGBT kini sudah mulai mendapat perhatian oleh masyarakat. Dewasa ini sudah banyak gerakan-gerakan LGBT yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkambangan LGBT. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa, salah satunya adalah Gaya Nusantara. Gaya Nusantara adalah pelopor organisasi gay di Indonesia yang terbuka dan bangga akan jati dirinya serta tidak mempermasalahkan keragaman seks, gender dan seksualitas serta latar belakang lainnya. Komunitas yang berlokasi di Surabaya ini merupakan Komunitas LGBT yang terbesar yang ada di Indonesia. Dengan mempunyai visi terwujudnya tatanan sosial yang menerima dan menghargai hak-hak asasi manusia, keragaman seks, gender, seksualitas dan kesejahteraan seksual, atas dasar Kerelawanan, Demokrasi, Anti Kekerasan, Independensi serta Keterbukaan sebagai nilai-nilai dasar yang terdapat dalam Komunitas tersebut. Kemudian rasa bertanggung jawab, jujur, tepat waktu, dan demokratis merupakan nilai yang hidup di Gaya Nusantara sebagai budaya dalam berorganisasi. Selain itu, suasana informal dan berkembangnya budaya binan mendorong dan menciptakan keakraban, persahabatan, dan romantisme.
Dengan adanya gerakan-gerakan yang memberikan tempat bagi kaum LGBT untuk berekspresi, bukan tidak mungkin nasib kaum LGBT ke depan akan lebih diperhitungkan di masyarakat. Apa lagi pergerakan dan gerakan komunitasnya pun dikepalai oleh orang-orang yang punya pengaruh besar di Indonesia.(semoga)

"Hidup Ini Indah Kalau Saja Kita Saling Menghargai, Memahami dan Memiliki" (Mario)
Trima kasih sahabat Pmkri Yogyakarta. Tetap berjuang dengan terlibat, sebarkan berita baik ini semoga semakin banyak orang yang sadar demi mewujudkan tatanan hidup yang aman, adil dan bermartabat.

Salam Sayang, Pro Ecclesia Et Patria !!!
Mario Wiran (Ketua Presidium)

Sumber bacaan: Wikipedia Indonesia, LGBT Yogya melawan intoleransi, Sharing bersama Saudara/i LGBT

Saturday, July 28, 2012

ACT Please not JUST TALK !!!

Do you know who is the guy in the picture??
I think just few of us know who this guy is, including me. Because, I just know this guy two weeks ago when I watched The Burning Season. Its inspired by a true story of Chico Mendes wonderful man from Brasilia. But, I'm so sorry because I didn't know much about him because I just knew him from the movie. I just know that He was a great  man who fight for his friends, family, and this world. He sacrificed his own self to make this world better.
I strongly recommended this film to all of you in this world. Especially when you said that you love nature, and want to protect the green side of this world and of course it's also including me.....
I just said " Wow " after the film finished. Usually we like to say " let's protect our planet " , " It's global warning " But, just said no action. What we need right now is action...we must act not just speak and scream....If you said that you don't have a money, or don't have people to help your campaign or any other reason. Watch this movie and learn from it.

Friday, July 27, 2012

MPAB PMKRI YOGYAKARTA

PMKRI Yogyakarta kembali membuka kesempatan bagi anda mahasiswa/i Perguruan tinggi di DIY untuk bergabung melalui Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 07-09 September 2012. Informasi selengkapnya silahkan kunjungi Sekretariat PMKRI Yogyakarta di Jl. Dr Wahidin 54 Yogya. Contact Person: Kristo +6285643122407

PMKRI YOGYAKARTA GELAR PENDAMPINGAN ANAK


PMKRI YOGYAKARTA GELAR PENDAMPINGAN ANAK

Bersama puluhan anak mereka berkumpul dan bermain pada Rumah Baca Komunitas Merapi (RBKM). Malam sebelumnya (20/07), anak-anak tersebut telah belajar bersama dalam Pendampingan Anak PMKRI PEDULI yang digagas oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Yogyakarta Santo Thomas Aquinas. Ditemani oleh beberapa orang tua dan pengurus gereja Stasi Tangkil, anak-anak diajak bernyanyi, menari, dan menggambar. Anak-anak dari berbagai usia tampak gembira dapat mengekspresikan diri mereka, terutama saat menuliskan cita-cita mereka pada gambar masing-masing.



Suasana ceria tampak dalam wajah anak-anak itu, salah seorang fasilitator sedang mempraktekan sebuah gerakan dan nyayian yang diikuti oleh para peserta bimbingan. Pagi hari seusai anak-anak yang katolik mengikuti sekolah minggu, mereka kembali berkumpul dan menikmati beragam permainan yang digelar oleh PMKRI YOGYA. Ada yang menonton film anak, ada yang bermain bola, ada pula yang unjuk kreativitas dengan yel-yel.
Tak sekadar bermain, anak-anak diajak pula membangun kecintaan terhadap perpustakaan dengan belajar disiplin dalam meminjam dan mengembalikan buku pada tempatnya. Melalui permainan, penanaman nilai kecintaan terhadap buku serta tanggungjawab dalam menjaga perpustakaan dapat diterima oleh anak-anak. Hal ini mengingat pengelolaan perpustakaan yang dilakukan secara bersama tanpa batasan waktu. Anak-anak dan warga secara bebas dan bertanggungjawab meminjam dan mengembalikan buku tanpa adanya pengawasan. Bahkan pada waktu subuh beberapa anak biasanya sudah berada di perpustakaan yang dirancang terbuka tersebut.
Tanpa adanya kesadaran yang lebih, nilai-nilai positif dari kebudayaan setempat sangat mungkin pudar ditengah derasnya arus informasi saat ini. Menurut Johanes Leonardi selaku Presidium Pendidikan dan Kaderisasi PMKRI Yogyakarta yang juga turut mendampingi, anak-anak ini adalah ujung tombak masa depan masyarakat wilayah tersebut dan juga bangsa. Melalui permainan bersama belasan fasilitator diharapkan ada suasana belajar yang penuh persaudaraan. Sehingga dengan begitu, lebih mudah menanamkan nilai kejujuran, disiplin dan tanggungjawab pada anak saat mereka merasa nyaman dengan fasilitator dari PMKRI yang sebagian merupakan calon anggota baru PMKRI yang masih dalam proses menyelesaikan Masa Bimbingan.
Marianus Wiran yang merupakan Ketua Presidium PMKRI Yogyakarta mengungkapkan terima kasih pada fasilitator Rumah Baca Komunitas Merapi karena telah memberi ruang bagi PMKRI untuk belajar dan berbagi bersama. Semoga PMKRI dapat memberi sumbangsi yang baik terhadap perkembangan masyarakat setempat demi mewujudkan masyarakat yang mandiri dan produktif lanjut Wiran.