People killin', people dyin'
Children hurt and you hear them cryin'
Can you practice what you preach
And would you turn the other cheek
Father, Father, Father help us
Send some guidance from above
'Cause people got me, got me questionin'
Where is the love
Dimana cinta? Ya saat ini kita masyarakat Indonesia kehilangan sesuatu dalam diri kita. Kita kehilangan cinta kita, cinta kita terhadap sesama, cinta kita terhadap negara, cinta kita tehadap pekerjaan kita dan bahkan kita kehilangan cinta terhadap diri sendiri. Semua terlihat dengan jelas dalam ukiran tembok diskriminasi dan penindasan. Kaum mayoritas menindas kaum minoritas, kaum kapitalis membunuh rakyat kecil bahkan tak jarang para kaum kapitalis saling membunuh satu dan yang lain, dan sampai kasus yang baru-baru ini terjadi dimana ras tertentu mulai dikucilkan dan diberi "label" tertentu. Ya, kemana semua cinta yang ada dalam diri kita? membunuh dengan mengatasnamakan agama, saling menghina satu sama lain. Pada dasarnya manusia diciptakan setara dan sederajat untuk saling mencintai satu sama lain, saling membantu dan menguatkan satu sama lain. Namu, sekarang mari kita lihat realita yang terjadi. Kita sebagai manusia mengucilkan sesama kita, kita menghina sesama kita, bahkan kita sampai tega membunuh sesama kita. Itukah yang disebut cinta?itukah yang disebut bangsa yang berbudi? Dimana semangat nasionalisme kita? Kemana semua simbol-simbol negara kita? Kita memiliki semboyan yang sangat bagus dibawah cakar perkasa sang GARUDA "bhineka tunggal ika" walaupun berbeda-beda, namun tetap satu juah. Tapi lihat apa yang terjadi sekarang dengan bangsa ini.....kekerasan terjadi dimana-mana bahkan oleh oknum yang katanya mengayomi dan melindungi bangsa Indonesia. Tidak bisa dikatakan hanya oknum-oknum tertentu yang bersalah dalam banyak kasus yang terjadi di Indonesia. Namun, ini adalah kesalahan kita bersama, kita semua bersalah karena kita telah mulai melupakan semangat nasionalisme yang ada dalam diri kita...ya, semua simbol dan semboyan bangsa Indonesia kini hanya tinggal kenangan...upacara bendera hanya dilaksankan sebagai bentuk simbol bahwa kita telah merdeka bukan dalam rangka agar kita terus mengingat makna dan semangat yang ada di balik upacara sakral tersebut. Lalu, apakah kita sudah benar-benar merdeka? Tidak bagi saya apabila melihat banyak hal yang terjadi saat ini. Terutama kasus yang baru-baru ini begitu heboh diberitakan di telivisi dan surat kabar dimana ada "oknum" tertentu yang bersitegang dengan masyarakat umum. Ironis, ya itu yang dapat kita katakan dimana seharusnya oknum-oknum yang seharusnya melindungi kita sekarang saling serang dan saling menuntut. Namun, saya tidak ingin menyalahkan salah satu pihak. Disini saya melihat semua pihak salah karena disini, dalam kasus ini kita telah melupakan semangat nasional kita, kita telah melupakan semboyan bangsa kita dan yang lebih parah lagi, kita telah mulai melupakan bagaimana sulitnya dulu para pejuang kita membuat Indonesia ini merdeka. Membuat sang saka Merah Putih bisa berkibar dengan gagah di langit biru Indonesia. Namu, kita mengotori itu semua dengan arogansi dan etika buruk kita semua...bisa kita bayangkan apabila kita yang lahir di zaman penjajahan dan semua usaha, jeri payah, cucuran keringat dan darah serta semua hal lain yang dilakukan untuk membuat negara kita tercinta merdeka ini dikotori oleh sifat-sifat arogansi generasi pada saat ini?mari kita refleksikan bersama, jangan saling menggegam tangan, tapi mari kita membuka tangan dan saling bersalaman satu sama lain......
Pro Ecclesia Et Patria!!!
Dart_leonhart
Terinspirasi dari lagu "Black Eyed Peas"
No comments:
Post a Comment