Monday, April 22, 2013

Belajar Dari Negeri Sakura





"Aku bermimpi bahwa Jepang akan bersatu, menjadi negara yang kuat, mandiri, dan modern. Sekarang kami telah memiliki rel kereta dan meriam, juga pakaian dari barat. Tetapi, kita tidak dapat melupakan siapa kita sebenarnya atau darimana kita berasal"
Kaisar Jepang "The Last Samurai"

Tulisan ini muncul setelah saya menonton film "The Last Samurai" Saya telah menonton film ini sebanyak empat kali dan ini adalah tulisan kedua yang saya buat karena terinspirasi dari film ini. Ya, saya tahu Jepang telah membuat negera kita begitu menderita selama 300 tahun. Namun, yang ingin saya sorot disini adalah semangat, kegigihan dan tentu saja jiwa nasionalisme mereka. Saya tidak tahu pasti bagaimana kehidupan sehari-hari orang Jepang yang sebenarnya. Namun, hal yang saya lihat disini adalah dalam sebuah film yang menceritakan tentang kehidupan mereka, bagaimana kedisiplinan mereka, bagaimana tekad mereka dalam mencapai suatu hal, harga diri mereka yang begitu tinggi, bahkan mereka rela mati hanya demi sebuah harga diri dan tentu saja yang terakhir bagaimana kecintaan mereka terhadap negeri serta kearifan lokal mereka.
Kenapa saya bisa menulis dari film ini? Saya melihat disini, di Indonesia, negeri kita yang tercinta ini telah perlahan-lahan kehilangan jati dirinya. Kita perlahan-lahan mulai terperangkap dan terkurung dalam budaya pop dan budaya-budaya lainnya yang mulai berdatangan dari berbagai tempat dan masuk ke dalam negeri ini.Sebagai contoh bisa dilihat disini bahwa masyarakat Indonesia telah mulai melupakan semangat gotong royong yang ditanamkan oleh nenek moyang kita. Bahkan, kita merubah budaya tersebut menjadi budaya individualisme, dimana kita sesama bangsa Indonesia saling acuh tak acuh satu dan yang lainnya dan hanya sibuk memperkaya diri sendiri. Lebih parahnya lagi dibeberapa kota atau daerah yang masyarakatnya begitu sibuk mereka bahkan tidak mengenal tetangga mereka sendiri. Contoh lain yang lebih sederhana, kita baru saja melewati salah satu hari nasional Indonesia, yaitu hari Kartini. Namun, tak terlihat sama sekali semangat Kartini pada hari yang istimewa itu. Hal yang bisa saya rasakan dulu ketika duduk di bangku taman kanak-kanak, sekolah dasar, atau bahkan di bangku sekolah menengah pertama tidak lagi saya rasakan sejak saya mulai memasuki masa-masa sekolah menengah akhir dan sampai sekarang rasa semangat itu telah menghilang. Kita bangsa Indonesia tidaklah sadar bahwa nilai-nilai kebudayaan kita telah mulai luntur dan menghilang. Beberapa daerah yang dahulu begitu terkenal dengan nilai budaya  kini juga mulai perlahan-lahan menghilang. Mengapa kita tidak bisa mencontoh semangat dan nilai-nilai positif dari bangsa lain? Kita lebih sering melihat dan mencontoh nilai-nilai negatif, salah satunya adalah budaya dunia malam yang telah menjamur di Indonesia saat ini. Kita, terutama anak-anak muda sangat senang dan bangga dengan dunia malam atau yang lebih sering disebut sebagai dunia gemerlap atau dugem. Setelah itu, kita juga yang mulai menyalahi negara barat bahwa dunia gemerlap berasal dari barat dan itu meracuni generasi muda saat ini. Apabila kita ambil sisi positifnya kita akan dapat berkata "ayo kita contoh perfilman budaya barat yang begitu maju" atau "ayo kita contoh semangat orang Jepang yang dahulu telah menjajah kita, apa yang membuat mereka begitu hebat sehingga bisa menjajah kita? Bahkan ada hal yang lebih positif yang bisa kita contoh dari Jepang. "Bagaimana mereka bisa bangkit lagi setelah Hiroshima dan Nagasaki diledakan oleh Amerika Serikat? Bagaimana mereka bisa bangkit setelah mereka dilanda begitu banyak bencana alam, mulai dari gempa bumi, stunami, dan bencana-bencana lainnya?" Bukan malah mencontoh hal-hal yang jelek lalu kita terapkan dan setelah itu, seenaknya kita membersihkan diri kita dengan berkata"ini bukan budaya kita, salahkan mereka yang telah membuat kita berpikir atau bertindak seperti ini"
Semua budaya sangat diperbolehkan masuk ke Indonesia, hanya saja kita perlu tahu dua hal, pertama kita buang semua kebudayaan jelek yang masuk, dan yang kedua kita simpan semua kebudayaan baik dan yang bisa disatukan dengan budaya asli Indonesia. Jangan sampai dengan kemajuan zaman yang begitu luar biasa ini kita malah melupakan siapa diri kita sebernanya, dan dimana kita dilahirkan......



Dart_leonhart
Terinspirasi dari film "The Last Samurai"

No comments: