Thursday, July 17, 2008

PERNYATAAN SIKAP : ALIANSI MAHASISWA YOGYAKARTA (AMY)

PERNYATAAN SIKAP :
ALIANSI MAHASISWA YOGYAKARTA
(AMY)
(PMKRI Cab. Yogyakarta, HMI MPO Yk, GMNI Yk, HMI Cab. Yk, GMKI Cab. DIY, PMII Yk, KAMDA KAMMI DIY, HMI Bulak Sumur, DPD IMM DIY)

REFLEKSI PERJUANGAN PENOLAKAN KENAIKAN BBM
&
SOLIDARITAS TERHADAP MAHASISWA UNAS

Keputusan yang tidak rasional mengenai Kenaikan BBM telah diambil Pemerintah SBY-JK, dan efeknya langsung terpampang di didepan mata kita. Bunyi gong perlawanan rakyat telah bergema di seantaro Nusantara Indonesia, yang mana telah membuktikan bahwa saat ini rakyat Indonesia tidak mudah untuk dibodohi. 
Kebijakan kenaikan BBM semakin membuktikan bahwa Pemerintah saat ini berada dalam pengaruh jajahan Modal Asing (Kompeni), sehingga kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dirasa menjadi semakin sia-sia di tangan SBY-JK. Proses pembodohan secara kultural yang dilakukan dengan pembagian BLT dan BKM hanyalah sebuah permainan politik SBY-JK untuk merebut simpati rakyat miskin menjelang Pemilu tahun 2009. Argumentasi kuno yang selama ini dibangun oleh Pemerintah mengenai kenaikan BBM juga mendapat dukungan dengan media-media yang dimiliki oleh agen-agen pemerintah dengan iklan-iklannya yang menyesatkan dan tidak mendidik.  
Perjuangan untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat ternyata berakibat meninggalnya Maftuh Fauzi dalam suatu penyerangan aparat negara di kampus UNAS. Penyesatan informasi serta pembohongan publik, mengenai kematian Maftuh Fauzi semakin menunjukkan watak diktator pemerintah SBY-JK. Sama halnya dengan kematian kawan-kawan di tahun-tahun sebelumya, setiap nafas perjuangan dan jejak langkah perjuangan dari Maftuh Fauzi menjadi semangat dan tependam dalam lubuk dada setiap mahasiswa di Indonesia.
 Realitas di masyarakat dalam rangka menutupi kebobrokannya, Pemerintah menggunakan segala macam cara untuk mengalihkan isu tentang kenaikan BBM. Kematian Maftuh Fauzi yang kabarnya disebabkan AIDS merupakan salah satu bentuk pengalihan isu yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab. Maka sebagai bentuk refleksi dan solidaritas dalam konsistensi Gerakan Mahasiswa dalam menyuarakan kejernihan pikirannya dalam melihat realitas masyarakat Indonesia, Aliansi Mahasiswa Yogyakarta menuntut:

1.Batalkan Kebijakan Kenaikan BBM.
2.Nasionalisasi aset-aset Nasional.
3.Tolak Liberalisasi Perdagangan.
4.Hapus Hutang Luar Negeri.
5.Hentikan tindak Kekerasan terhadap Mahasiswa.
6.Usust Tuntas Kematian Maftuh Fauzi.

Yogyakarta, Sabtu, 28 Juni 2008.


No comments: