Berbeda dengan tulisan – tulisan sebelumnya, kali ini saya ingin menulis tentang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual istilah kerennya LGBT.
Sesaat
setelah bertemu dan bercengkrama bersama saudara/I LGBT sepintas dalam
pikiranku bahwa ternyata ada yang salah dengan kehidupan di negeri ini,
terjadi disintegrasi terhadap tata kelola bangsa ini dimana sifat
diskriminasi, intoleransi, masih mewarnai kehidupan saudara/i kita ini.
Saya hanya heran saja dengan perlakuan orang-orang yang merasa dirinya
paling benar terhadap kaum LGBT.
Bayangin aja banyak kasus-kasus
kekerasan terhadap kaum LGBT dan alasan dibalik kekerasan itu adalah
karena kaum LGBT tengah berbuat dosa. Mereka di diskriminasi karena
mereka dianggap orang yang memiliki moralitas kurang, mereka dianggap
tidak bermoral atau berperilaku menyimpang sehingga masyarakat bersikap
diskriminatif kepada mereka dengan alasan sebagai judgement (hukuman)
mereka juga dikira berbahaya bagi masyarakat sehingga harus di jauhi.
Bermacam
– macam pandangan buruk yang ada pada kelompok / individu ini membuat
mereka dikucilkan dan mendapat perlakuan yang tidak sama dengan yang
lainya oleh masyarakat sekitar. Sikap underestimate masyarakat sekitar
terhadap individu / kelompok minoritas tersebut membuat mereka semakin
jauh dari keadilan, tidak dihargai dan tidak diberikan haknya sebagai
mahkluk sosial seperti yang lainya. Seharusnya mereka mendapat perlakuan
yang sama dengan yang lain karena mereka juga manusia biasa yang
memiliki hak untuk itu. Tidak adanya perlindungan terhadap kelompok
minoritas tersebut juga semakin membuat mereka tersingkir dari kehidupan
bermasyarakat.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang
diperoleh terjadi di hampir seluruh aspek, baik politik, ekonomi, sosial
dan budaya. dalam banyak situasi kehadiran mereka dipandang sebagai
ancaman dan gangguan terhadap ketertiban umum.
Kaum waria
misalnya, mereka merupakan bagian dari masyarakat tersisih yang
dilupakan kehadiranya, baik oleh masyarakat maupun negara. Mereka ada
sebagai warga negara yang sah, namun dalam kehidupan sehari – hari
mereka mengalami diskriminasi yang berlapis – lapis. Mulai dari
pengucilan oleh lingkunagn keluarga, dihinakan di lingkungan pendidikan,
dikeluarkan dari lingkungan pekerjaan, perbedaan pelayanan oleh aparat
pemerintahan, hingga tindakan pelecehan yang dilakukan aparat negara
maupun masyarakat di lingkungan sekitar dimana mereka berada. Meski ada
banyak diantara mereka yang berpendidikan tinggi, bergelar sarjana,
pada umumnya kalangan waria hanya berserak sebagai bagian dari kehidupan
jalanan. Tidak cukup pilihan pekerjaan bagi mereka karena mereka juga
di kucilkan di lingkungan pekerjaan, untuk menopang kehidupan mereka
hanya ada pilihan yaitu di jalanan, dunia hiburan, kecantikan atau
fashion. Di level yang lebih rendah banyak diantara mereka yang terpaksa
bekerja berparuh waktu di salon siang hari atau menjadi pengamen,
sementara di malam hari sebagai penghibur dan pekerja seks. Bahkan di
dunia pekerjaan yang pilihanya sangat sedikit tersebut mereka masih
banyak menerima perlakuan – perlakuan yang melanggar hak asasi manusia,
mereka tidak dihargai mereka dipukul, ditampar, diludahi dan dilecehkan.
Banyak orang merasa bahwa LGBT adalah hal yang menjijikan pada hal
sebenarnya TIDAK !!!
Mari Mengenal LGBT
Apa itu LGBT ???
LGBT (atau GLBT)
adalah sebuah akronim yang merupakan singkatan dari
"lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan
semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena
istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.
Akronim
ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang
berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah
LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan
hanya homoseksual, biseksual, atau transgender. Maka dari itu,
seringkali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih
mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili (contoh. "LGBTQ"
atau "GLBTQ", tercatat semenjak tahun 1996 (sumber wikipedia indonesia)
Tahuka
kamu bahwa tidak semua orang yang sebenarnya masuk ke dalam kategori
LGBT, dengan mudah mengakui bahwa dirinya adalah kelompok LGBT, kecuali
yang dapat diidentifikasi secara langsung, seperti “Waria”. Hal ini
dikerenakan konstruksi sosial yang kurang menerima kehadiran kelompok
ini. Faktor-faktor yang menyebabkan seseorang tidak mudah untuk
mengungkapkan kecenderungan seksualnya, tidak hanya satu, melainkan
jamak dan semuanya membentuk suatu kekuatan yang dianggap “benar” dalam
masyarakat sehingga hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi seseorang
untuk memberikan pengakuan mengenai orientasi seksualnya yang berlainan
dengan heteroseksual, akhirnya ia tidak bisa mengekspresiknnya dalam
lingkungan.
LGBT kini dimata masyarakat kini ???
LGBT
kini sudah mulai mendapat perhatian oleh masyarakat. Dewasa ini sudah
banyak gerakan-gerakan LGBT yang mempunyai pengaruh besar terhadap
perkambangan LGBT. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa, salah
satunya adalah Gaya Nusantara. Gaya Nusantara adalah pelopor organisasi
gay di Indonesia yang terbuka dan bangga akan jati dirinya serta tidak
mempermasalahkan keragaman seks, gender dan seksualitas serta latar
belakang lainnya. Komunitas yang berlokasi di Surabaya ini merupakan
Komunitas LGBT yang terbesar yang ada di Indonesia. Dengan mempunyai
visi terwujudnya tatanan sosial yang menerima dan menghargai hak-hak
asasi manusia, keragaman seks, gender, seksualitas dan kesejahteraan
seksual, atas dasar Kerelawanan, Demokrasi, Anti Kekerasan, Independensi
serta Keterbukaan sebagai nilai-nilai dasar yang terdapat dalam
Komunitas tersebut. Kemudian rasa bertanggung jawab, jujur, tepat waktu,
dan demokratis merupakan nilai yang hidup di Gaya Nusantara sebagai
budaya dalam berorganisasi. Selain itu, suasana informal dan
berkembangnya budaya binan mendorong dan menciptakan keakraban,
persahabatan, dan romantisme.
Dengan adanya gerakan-gerakan yang
memberikan tempat bagi kaum LGBT untuk berekspresi, bukan tidak mungkin
nasib kaum LGBT ke depan akan lebih diperhitungkan di masyarakat. Apa
lagi pergerakan dan gerakan komunitasnya pun dikepalai oleh orang-orang
yang punya pengaruh besar di Indonesia.(semoga)
"Hidup Ini Indah Kalau Saja Kita Saling Menghargai, Memahami dan Memiliki" (Mario)
Trima
kasih sahabat Pmkri Yogyakarta. Tetap berjuang dengan terlibat,
sebarkan berita baik ini semoga semakin banyak orang yang sadar demi
mewujudkan tatanan hidup yang aman, adil dan bermartabat.
Salam Sayang, Pro Ecclesia Et Patria !!!
Mario Wiran (Ketua Presidium)
Sumber bacaan: Wikipedia Indonesia, LGBT Yogya melawan intoleransi, Sharing bersama Saudara/i LGBT
No comments:
Post a Comment