LATAR BELAKANG
Sebuah
organisasi hanya akan besar apabila organisasi tersebut memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam jalannya roda
keorganisasiannya. Tentu sumber daya manusia barulah mengalami kualifikasi
ketika manusia-manusia-nya diberikan pendidikan yang baik pula. Pendidikan
merupakan satu-satunya instrument untuk mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas, terlepas apa pun bentuk dan metodenya. Dalam sebuah organisasi,
pola pendidikan atau kaderisasi yang diterapkan untuk membangun kader-kader
yang diharapkan menjalankan visi-misi organisasi. Lemahnya kaderisasi di dalam
sebuah organisasi akan berdampak langsung terhadap melemahnya peran dan posisi
organisasi tersebut. Tanpa kader yang kuat tidak ada organisasi kokoh bisa
terbentuk, begitu juga sebaliknya tanpa organisasi yang kokoh sulitlah
melakukan kaderisasi yang baik. Ibarat sebuah barang tentu kedua hal tersebut
harus berjalan seiring layaknya mobil dan bensin dimana tanpa salah satu maka
keduanya tidak akan bermakna apa-apa.
Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik
Indonesia (PMKRI), sebagai sebuah organisasi kader sudah selayaknya PMKRI
melakukan kaderisasi sebagai upaya mendidik seseorang menjadi kader yang
bermoral, bermartabat dan berkarakter yang nantinya akan menjadi prajurit
Kristus dalam mewujudkan kerajaan Allah di Bumi ini. Tema integritas dipilih berdasarkan
pandangan bersama akan pentingnya PMKRI untuk Menghasilkan kader
dengan tingkat integritas yang utuh. Hal ini tercermin melalui sifat sensus chatolicus, semngat man for others,
sensus hominis, pribadi yang menjadi teladan, universsalitas dan magis semper.
Selain itu berbagai masalah
yang terjadi di dalam PMKRI menunjukan lemahnya karakter dan kemampuan untuk
menghidupi spirit PMKRI itu sendiri.
PMKRI
sebagai salah satu bagian dari gerakan mahasiswa yang sejak awal berdirinya
telah mendedikasikan diri bagi terwujudnya keadilan sosial dan kemanusiaan. Di
tengah gempuran arus pragmatisme, PMKRI menyadari posisinya yang kian dilematis
dalam konteks kekinian. Situasi yang dihadapi PMKRI seperti rendahnya minat
mahasiswa dalam membangun solidaritas keorganisasian serta melambungnya biaya
pendidikan dan berdirinya pusat-pusat hiburan sebagai konsekuensi derasnya arus
kapitalisme melahirkan tantangan tersendiri bagi perhimpunan, PMKRI sebagai
organisasi pembinaan harus ekstra waspada sebagai bagian dari gerak perubahan
sosial. Kewaspadaan ini terutama dalam menyikapi situasi sosial yang sulit. Di
sisi lain tantangan dari sisi internal juga memerlukan perhatian khusus,
mengingat pembinaan kader dimulai dari proses internal sebagai kawah
candradimuka untuk melahirkan pemimpin yang visioner. melihat lebih jernih dari
sisi internal, PMKRI menyadari penurunan jumlah anggota tidak hanya dari segi
kuantitas, tapi juga secara kualitas, oleh karenanya perlu untuk membangun
komitmen kaderisasi secara konsisten Melihat realita yang ada serta bertumpu
pada pola aksi-refleksi-aksi, maka PMKRI perlu menimbang diri dan kembali focus
pada upaya pembinaan mahasiswa tanpa terjebak pada kadar kuantitas. Proses
pembinaan yang dijiwai oleh pancasila, kekatolikan dan diwarnai karakter
kemahasiswaan sebagai bagian dari lapisan masyarakat intelektual harus didorong
pada peningkatan kualitas kader. Maka untuk mendorong seluruh sumber daya yang
ada dan diinspirasi oleh visi dan misinya yang luhur, PMKRI Cabang Yogyakarta
Santo Thomas Aquinas memerlukan ruang pembinaan yang intens dalam menciptakan
karakter kepemimpinan di dalam diri setiap anggotanya. Mencermati tuntutan
situasi masyarakat dan arah pembinaan berjenjang yang menjadi ciri khas PMKRI
maka dibutuhkan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK).
NAMA KEGIATAN
Latihan
Kepemimpinan Kader (LKK) PMKRI Santo Thomas Aquinas
TEMA
Membangun Kembali
Integritas PMKRI Melalui Kaderisasi yang Berkualitas
TUJUAN
Latihan
Kepemimpinan Kader ini bertujuan untuk :
1. Memperluas pengetahuan dan mengasah mentalitas
peserta untuk menjadi pemimpin yang berintegritas
2. Meningkatkan kapasitas kepemimpinan dalam
transformasi organisasi dan gerakan pemberdayaan masyarakat
3. Mendorong tumbuhnya kepemimpinan yang berpihak
pada mereka kelompok kecil, lemah, miskin, terpinggirkan dan difabel (KLMTD)
WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
Hari :
Kamis s/d Minggu
Tanggal : 15-18 November 2012
Tempat : Wisma Santi Dharma, Godean,
Yogyakarta
PESERTA
Peserta Latihan
Kepemimpinan Kader (LKK) sebanyak 40 orang yang merupakan anggota PMKRI dari
Komisariat Daerah II (Jateng - DIY) dan cabang-cabang se-Indonesia
KETENTUAN PESERTA
Peserta Latihan
Kepemimpinan Kader (LKK) wajib memenuhi syarat - syarat sebagai berikut:
1. Anggota
biasa PMKRI (telah lulus MPAB - MABIM)
2. Wajib
membuat satu tulisan berupa opini dengan memilih salah satu tema berikut:
a. Peran
PMKRI dalam kaderisasi kepemimpinan
b. Tantangan
dan dinamika PMKRI
c. Peran
strategis PMKRI dalam masyarakat
d. Peran
PMKRI dalam mendorong demokratisasi kampus
Tulisan
diketik dengan Font Times New Roman 12, Kertas A4, Spasi 1,5, minimal 2 hal
& maksimal 5 hal. Tulisan tersebut akan diverifikasi dan dijadikan sebagai
salah satu syarat kesertaan. Tulisan dikirim lewat email
pmkri_jogja@yahoo.co.id paling lambat Tgl. 10 Oktober 2012.
3. Wajib membaca minimal 3 buku referensi dan
membawa minimal 1 buku referensi dari panitia.
4. Wajib
membawa surat tugas dari DPC bagi delegasi cabang dan bagi Tanda Bukti Telah
Mengikuti MPAB dan MABIM PMKRI bagi peserta non delegasi.
5. Wajib
membayar kontribusi sebesar Rp 100.000/ peserta dan dibayar lewat transfer bank
paling lambat Tgl. 10 Oktober 2012.
REFERENSI BACAAN
Adapun buku-buku
yang wajib dibaca oleh peserta antara lain seputar tema:
1. Alkitab
dan Ajaran Sosial Gereja
2. Teologi
Pembebasan
3. Ajaran
Sosial Gereja
4. Gerakan
Sosial
5. Kepemimpinan
Tranformatif
6. Kepemimpinan
serta tema lain sesuai tema materi LKK
METODE PELATIHAN
1. Role
Play
2. Ceramah
3. Dialog
Interaktif
4. Dinamika
Kelompok
5. Diskusi
PENANGGUNGJAWAB
Dewan Pimpinan
Cabang PMKRI Cabang Yogyakarta Santo Thomas Aquinas 2012-2013
No comments:
Post a Comment