Wednesday, May 1, 2013

BURUH: Working Class Hero


BURUH: WORKING CLASS HERO

Yohanes Leonardi
 Presidium Pendidikan dan Kaderisasi PMKRI Yogyakarta
Santo Thomas Aquinas

 As soon as you're born they make you feel small
By giving you no time instead of it allTill the pain is so big you feel nothing at all
They hurt you at home and they hit you at schoolThey hate you if you're clever and they despise a foolTill you're so crazy you can't follow their rules

When they've tortured and scared you for twenty odd yearsThen they expect you to pick a careerWhen you can't really function you're so full of fear

Keep you doped with religion and sex and TVAnd you think you're so clever and classless and freeBut you're still peasants as far as I can see




Selamat siang teman-teman semua, hari ini pada tanggal 1 Mei kita kembali memperingati hari buruh, hari dimana buruh terlihat begitu berkuasa. Namun, hanya 1x dalam setahun buruh bisa berkuasa 364 hari sisahnya merupakan milik pengusaha dan pemerintah dan buruh kembali menjadi buruh, budak kerja kaum kapitalis yang hanya memperkaya diri sendiri. Diatas merupakan lagu yang dibuat oleh John Lennon, seorang musisi dari Inggris tentang kaum buruh. Dalam lagu ini memiliki makna yang begitu dalam yang sebenarnya tidak pernah kita sadari. 

 "Dari engkau lahir, mereka telah membuat dirimu terasa kecil, menyakiti drimu dirumah dan memukulmu disekolah, mereka membenci dirimu jika kamu menjadi pandai, mereka terus meyiksa engkau selama dua puluh tahun dan setelah itu mereka memaksamu untuk memilih pekerjaan, sampai kamu tidak bisa berfungsi lagi dan penuh rasa takut, Mereka terus meracunimu dengan agama, sex, dan televisi dan kamu berpikir bahwa kamu pandai dan bebas. Tetapi, kamu tetap buruh " 

Kurang lebih seperti inilah makna lagu dari John Lennon yang mengambarkan tentang buruh pada zamannya yang pada faktanya sampai sekarang tidak ada yang berubah. DI indonesia sendiri masih banyak yang menganggap buruh adalah pekerja yang hanya mengandalkan otot dan tidak pernah menggunakan pikiran mereka dalam bekerja. Disinilah hal yang sangat ingin saya kritisi, banyak orang yang menyalahkan pengusaha-pengusaha dan pemerintah dalam masalah buruh dan ketenagakerjaan. Iya saya setuju ini adalah salah mereka. Namun, yang lebih saya salahkan disini adalah sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia. Sampai saat ini pendidikan yang kita dapat  di Indonesia hanya meciptakan kita sebagai pekerja yang akhirnya menjurus menjadi yang sekarang ini disebut buruh.  Satu lagi, di indonesia masih banyak yang tidak mengerti arti dari kata "Buruh" ini sendiri. Mereka yang bekerja di kantoran enggan disebut sebagai buruh, karena bagi mereka, buruh adalah orang yang bekerja hanya menggunakan otot dan tidak menggunakan pikiran, sedangkan mereka yang bekerja dengan menggunakan tidak ingin disebut sebagai buruh. Padahal dalam kamus besar Bahasaa Indonesia 

"buruh" adalah "pekerja" dan semua orang yang bekerja baik itu menggunakan otak dan otot adalah buruh. Disini saya sangat menyalahkan peran dari pendidik-pendidik yang ada terutama di Indonesia. Para pendidik hanya terus menanamkan doktrin "belajarlah yang rajin hingga engkau akan menjadi pintar. Lalu, setelah itu engkau akan mendapatkan pekerjaan yang layak" Ya, dari kita duduk di sekolah dasar kita telah di doktrin untuk menjadi pekerja, untuk menjadi budak untuk orang lain yang memiliki kekuasaan. Apabila kita tidak mendapatkan pendidikan yang baik, kita hanya bisa menjadi buruh kasar, contohnya: buruh bangunan dan buruh kasar. Namun, apabila kita sedikit beruntung dan dapat melewati semua jenjang pendidikan maka kita akan menjadi buruh yang sedikit beruntung pula karena dapat bekerja didalam kantor. dan tampaknya para pengusaha sangat tidak keberatan dengan "doktrin" yang terus kita dapat ini. Ini terlihat dari bagaimana cara mereka menerima lowongan pekerjaan. Ya, kebanyakan perusahan akan menuliskan, salah satu syarat untuk diterima bekerja harus mendapatkan nilai tertentu dalam bidang pendidikan, tanpa memperdulikan bagaimana cara mereka mendapatkan nilai tersebut, orientasi hasil bukan orientasi proses. 

Sangat menyedihkan melihat nasib buruh yang ada saat ini, mereka hanya dibentuk untuk menjadi budak dan bekerja demi golongan tertentu. Sedangkan Undang-Undang Ketenagakerjaan no 13 th.2013 dibuat lebih menguntungkan kaum pengusaha atau yang bisa dibilang kaum yang "mempunyai uang" Inilah gambaran Indonesia saat ini, belum dimulai memang. Namun, telah mulai terlihat bahwa adanya perbedaan antara si"miskin dan si"kaya, atasan dan bawahan serta pengusaha dan buruh. Apabila iniu terus dibiarkan makan tidak bisa dipungkiri Indonesia akan terpecah menjadi dua kubuh "buruh" melawan "pengusaha" dan dipimpin oleh wasit yang bernama "pemerintah" bisa jadi wasitnya sendiriopun akan memihak "mereka yang bisa membayar"

INGAT, BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA YANG MENGHARGAI BURUH
Pro Ecllesia Et Patria !!!!!

Dart_leonhart

No comments: