
Dalam kunjungan yang singkat tersebut Pak Mus berdialog soal keorganisasian gerakan mahasiswa. Beliau membagikan pengalamannya saat memimpin PMII di masa kuliahnya dulu. Selain berbagi soal sistem kaderisasi yang dilakukan di PMII serta model gerak membasis, Pak Mus menekankan pentingnya komisariat kampus sebagai salah satu pintu utama kaderisasi. Dalam berbagai ruang kampus yang dinamis ada pembagian kerja antar cabang dan komisariat, sehingga peran kaderiasi di tingkat cabang lebih banyak berkaitan dengan level kaderisasi tingkat lanjut. Sementara untuk rekruitmen ditangani di wialayah komisariat. Berkaitan dengan kepemimpinan, menurut beliau PMII melibatkan tiap elemen dalam menyusun kepengurusan sehingga secara partisipatif setiap kelompok dilibatkan. Model demikian juga secara sistemik dapat mengurangi potensi konflik yang dapat muncul oleh perbedaan cara pandang kelompok dalam organisasi.
Lusiana Bintang Siregar dalam kesempatan itu berharap bahwa kesempatan silaturahmi ini akan dapat berlanjut ke dalam bentuk kerjasama diskusi dan pelatihan demi pengembangan kaderisasi mahasiswa. Menurut Bintang, PMKRI Yogyakarta perlu membenahi banyak hal untuk membangun kaderisasi yang berkualitas termasuk bertukargagasan dengan setiap pihak yang memahami soal kepemimpinan dan gerakan mahasiswa.
Sebelum mengakhiri silaturahmi yang diisi dengan diskusi seputar kaderisasi, Pak Mus dan Ketua Presidium PMKRI Yogyakarta membangun sebuah harapan untuk bersinergi dalam mengembangkan potensi gerakan mahasiswa melalui fasilitasi pelatihan termasuk memahami soal keislaman dalam konteks kebangsaan.