Monday, August 6, 2012

Bersahabat dengan LGBT (Sebuah refleksi, memahami dari perspektif yang berbeda)

Berbeda dengan tulisan – tulisan sebelumnya, kali ini saya ingin menulis tentang Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual istilah kerennya LGBT.

Sesaat setelah bertemu dan bercengkrama bersama saudara/I LGBT sepintas dalam pikiranku bahwa ternyata ada yang salah dengan kehidupan di negeri ini, terjadi disintegrasi terhadap tata kelola bangsa ini dimana sifat diskriminasi, intoleransi, masih mewarnai kehidupan saudara/i kita ini. Saya hanya heran saja dengan perlakuan orang-orang yang merasa dirinya paling benar terhadap kaum LGBT.
Bayangin aja banyak kasus-kasus kekerasan terhadap kaum LGBT dan alasan dibalik kekerasan itu adalah karena kaum LGBT tengah berbuat dosa. Mereka di diskriminasi  karena mereka dianggap orang yang memiliki moralitas kurang, mereka dianggap tidak bermoral atau berperilaku menyimpang sehingga masyarakat  bersikap diskriminatif kepada mereka dengan alasan sebagai judgement (hukuman) mereka juga dikira berbahaya bagi masyarakat sehingga harus di jauhi.

Bermacam – macam pandangan buruk yang ada pada kelompok / individu ini membuat mereka dikucilkan dan mendapat perlakuan yang tidak sama dengan yang lainya oleh masyarakat sekitar. Sikap underestimate masyarakat sekitar terhadap individu / kelompok minoritas tersebut membuat mereka semakin jauh dari keadilan, tidak dihargai dan tidak diberikan haknya sebagai mahkluk sosial seperti yang lainya. Seharusnya mereka mendapat perlakuan yang sama dengan yang lain karena mereka juga manusia biasa yang memiliki hak untuk itu. Tidak adanya perlindungan terhadap kelompok minoritas tersebut juga semakin membuat mereka tersingkir dari kehidupan bermasyarakat. 

Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang diperoleh terjadi di hampir seluruh aspek, baik politik, ekonomi, sosial dan budaya. dalam banyak situasi kehadiran mereka dipandang sebagai ancaman dan gangguan terhadap ketertiban umum.
Kaum waria misalnya, mereka merupakan bagian dari masyarakat tersisih yang dilupakan kehadiranya, baik oleh masyarakat maupun negara. Mereka ada sebagai warga negara yang sah, namun dalam kehidupan sehari – hari mereka mengalami diskriminasi yang berlapis – lapis. Mulai dari pengucilan oleh lingkunagn keluarga, dihinakan di lingkungan pendidikan, dikeluarkan dari lingkungan pekerjaan, perbedaan pelayanan oleh aparat pemerintahan, hingga tindakan pelecehan yang dilakukan aparat negara maupun masyarakat di lingkungan sekitar dimana mereka berada. Meski ada banyak diantara mereka yang berpendidikan tinggi, bergelar sarjana,  pada umumnya kalangan waria hanya berserak sebagai bagian dari kehidupan jalanan. Tidak cukup pilihan pekerjaan bagi mereka karena mereka juga di kucilkan di lingkungan pekerjaan,  untuk menopang kehidupan mereka hanya ada pilihan yaitu di jalanan, dunia hiburan, kecantikan atau fashion. Di level yang lebih rendah banyak diantara mereka yang terpaksa bekerja berparuh waktu di salon siang hari atau menjadi pengamen, sementara di malam hari sebagai penghibur dan pekerja seks. Bahkan di dunia pekerjaan yang pilihanya sangat sedikit tersebut mereka masih banyak menerima perlakuan – perlakuan yang melanggar hak asasi manusia, mereka tidak dihargai mereka dipukul, ditampar, diludahi dan dilecehkan. Banyak orang merasa bahwa LGBT adalah hal yang menjijikan pada hal sebenarnya TIDAK !!!

Mari Mengenal LGBT
Apa itu LGBT ???
LGBT (atau GLBT) adalah sebuah akronim yang merupakan singkatan dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.
Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender. Maka dari itu, seringkali huruf Q ditambahkan agar queer dan orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka juga terwakili (contoh. "LGBTQ" atau "GLBTQ", tercatat semenjak tahun 1996 (sumber wikipedia indonesia)

Tahuka kamu bahwa tidak semua orang yang sebenarnya masuk ke dalam kategori LGBT, dengan mudah mengakui bahwa dirinya adalah kelompok LGBT, kecuali yang dapat diidentifikasi secara langsung, seperti “Waria”. Hal ini dikerenakan konstruksi sosial yang kurang menerima kehadiran kelompok ini. Faktor-faktor yang menyebabkan  seseorang tidak mudah untuk mengungkapkan kecenderungan seksualnya, tidak hanya satu, melainkan jamak dan semuanya membentuk suatu kekuatan yang dianggap “benar” dalam masyarakat sehingga hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi seseorang untuk memberikan pengakuan mengenai orientasi seksualnya yang berlainan dengan heteroseksual, akhirnya ia tidak bisa mengekspresiknnya dalam lingkungan.

LGBT kini dimata masyarakat kini ???
LGBT kini sudah mulai mendapat perhatian oleh masyarakat. Dewasa ini sudah banyak gerakan-gerakan LGBT yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkambangan LGBT. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa, salah satunya adalah Gaya Nusantara. Gaya Nusantara adalah pelopor organisasi gay di Indonesia yang terbuka dan bangga akan jati dirinya serta tidak mempermasalahkan keragaman seks, gender dan seksualitas serta latar belakang lainnya. Komunitas yang berlokasi di Surabaya ini merupakan Komunitas LGBT yang terbesar yang ada di Indonesia. Dengan mempunyai visi terwujudnya tatanan sosial yang menerima dan menghargai hak-hak asasi manusia, keragaman seks, gender, seksualitas dan kesejahteraan seksual, atas dasar Kerelawanan, Demokrasi, Anti Kekerasan, Independensi serta Keterbukaan sebagai nilai-nilai dasar yang terdapat dalam Komunitas tersebut. Kemudian rasa bertanggung jawab, jujur, tepat waktu, dan demokratis merupakan nilai yang hidup di Gaya Nusantara sebagai budaya dalam berorganisasi. Selain itu, suasana informal dan berkembangnya budaya binan mendorong dan menciptakan keakraban, persahabatan, dan romantisme.
Dengan adanya gerakan-gerakan yang memberikan tempat bagi kaum LGBT untuk berekspresi, bukan tidak mungkin nasib kaum LGBT ke depan akan lebih diperhitungkan di masyarakat. Apa lagi pergerakan dan gerakan komunitasnya pun dikepalai oleh orang-orang yang punya pengaruh besar di Indonesia.(semoga)

"Hidup Ini Indah Kalau Saja Kita Saling Menghargai, Memahami dan Memiliki" (Mario)
Trima kasih sahabat Pmkri Yogyakarta. Tetap berjuang dengan terlibat, sebarkan berita baik ini semoga semakin banyak orang yang sadar demi mewujudkan tatanan hidup yang aman, adil dan bermartabat.

Salam Sayang, Pro Ecclesia Et Patria !!!
Mario Wiran (Ketua Presidium)

Sumber bacaan: Wikipedia Indonesia, LGBT Yogya melawan intoleransi, Sharing bersama Saudara/i LGBT